Halaman

Selasa, 17 Oktober 2017

Dilema Orientasi Akademis, Salah Sistem vs Salah Orang



Dilema Orientasi Akademis, Salah Sistem vs Salah Orang

Gonjang-ganjing kampus, kampung universitas, tak akan menyurutkan minat generasi muda untuk memasuki jenjang pendidikan tinggi. Paradigma kampus mencetak generasi siap pakai telah bergeser atau meningkat menjadi generasi siap tanding di segala ajang persaingan.

Sejarah membuktikan terdapat tiga rangkaian perjuangan besar sekitar dunia kampus. Pertama, agar diterima menjadi mahasiswa, tak sedikit generasi muda yang terpaksa gigit jari dan putar haluan. Atau pantang mundur akan maju tahun ajaran berikutnya.
Kedua, selama menuntut ilmu, akan mengalami proses pembentukan karakter yang akan menentukan pola hidup pasca wisuda.
Ketiga, ujian sesungguhnya yaitu pada setelah pasca wisuda. Siap tanding menjadikan ego menjadi dominan. Persaingan di tempat kerja bisa menjadikan karakter sebagai taruhan.

Benturan budaya, tantangan peradaban, asas berkemajuan menjadikan kampus tidak steril dari berbagai tindak non-normatif. Yang selama ini dianggap tabu, atau berbagai tindakan yang tak mungkin dilakukan oleh manusia kampus, malah seolah menjadi tradisi akademis.

Modusnya nyaris tipikal antar kampus PTN maupun PTS.

Ironis binti miris, modus gonjang-ganjing kampus sudah menjalar ke mahasiswa Indonesia yang sedang “mencari ilmu sampai negeri Cina”. Tak salah jika orang bijak berujar, “jika hati ini tak diisi, maka apa artinya ilmu”. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar