berangkat
berpapasan, pulangnya menyalib
Jalan pagi mengandung aneka manfaat
bagi pemilik usia >65 tahun. Bukan jalan santai. Jalan cepat, nafas pakai
hidung. Langkah pasti dan berirama sambil baca doa.
Pagi itu, walau tak rutin, saya niat
jalan kaki ke luar kompleks. Dari rumah sampai pintu gerbang kompleks bisa 12
menit. Pilih jalan yang berlawanan arah. Di tengah kompleks, tampak sosok yang
jalan dengan langkah nyaris sempoyongan. Bukan mabuk. Langkah orang bijak,
berjalan sambil mikir.
Orang memanggilnya : “Pak John”. Semula
saya kira nama komersialnya, biar tampak keren. Minimal masuk jajaran orang beken.
Ternyata memang namanya. Soal nama dengan orangnya memang harapan orangtuanya.
Jangan tanya usia pada p John. Beliau
akan berpikir lama untuk menjawab. Kalau tanya tahun kelahirannya, langsung
dengan sigap dijawab tuntas, tahun 49.
Kelebihan p John, yang menjadikan
alasan pribadi kalau jalan seperti setapak demi setapak. Pakai goyang ringan. Karena
setiap berpapasan orang, apalagi yang dikenal, selalu disapanya. Kalau orangnya
jalan kaki, diajak bersalaman dan sapa ringan. Pukul rata seperti pola semut,
walau p John jalan sendiri, tidak beriringan.
Pas saya berpapasan dengan p John,
senyumnya mengembang. Karena usia jauh lebih banyak, saya tanya habis dari
pusat kebugaran, dengan konsultasi dan treatmen gratis. Namun ujung-ujungna
harus beli alat pemanas badan.
Secara singkat, ringan dan jelas p
John menceritakan manfaat ikut senam di ruko depan kompleks. Biasanya naik
mobil, sudah beberapa bulan sudah bisa jalan kaki.
Kalau diikuti perbincangannya, bisa
lama. Dengan berbagai tema seputar remaja seusianya. Saya pamit dan saya
tinggal dengan tenang.
Sesuai rencana, keluar kompleks saya
belok kiri, punggung diterpa sinar matahari pagi. Entah sampai km berapa, cuma kira-kira,
asal mulai terasa panas badang. Balik kanan pulang, menyeberang jalan. Jalan kaki
di sebelah kiri.
Jelang masuk kawasan blok tempat tinggal, tampak p John jalan
santai sambil menenteng bungkusan. Bisanya p John suka mampir di warung buka
pagi saja, di gardu hansip RW. Minimal beli lauk atau yang bisa dikunyah di rumah.
Kalau saya menyalip, dipastikan
terjadi pembicaraan tak berujung pangkal. Terpaksa saya ambil rute lain menuju
ke rumah. Saya dengan p John, beda blok namun satu RT. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar