Halaman

Sabtu, 07 Oktober 2017

praktik dan pendekatan Pancasila jangan dengan berhala reformasi 3K



praktik dan pendekatan Pancasila jangan dengan berhala reformasi 3K

Kegemilangan reformasi dimulai dari puncaknya, 21 Mei 1998, ketika jenderal besar Suharto menyatakan dirinya mundur sebagai presiden kedua RI.

Kisah selanjutnya, tanpa sengaja atau sesuai rencana sang reformis, maka lahirlah memuncaklah penganut berhala reformasi 3K(Kuasa, Kuat, Kaya). Mulai dari pengajuan dan percepatan pemilu 2002 ke tahun 1999, dengan berbagai dalih, alasan dan pertimbangan akal sehat politik saat itu.

Klimaks atau ambang bawah bergulirnya berhala reformasi 3k, sejalan dengan redupnya nilai-nilai Pancasila di hati penyelenggara negara, penguasa, pejabat publik, pemenang pesta demokrasi, yaitu di periode 2014-2019.

Pembangunan nasional melaui repelita di zaman Orde Baru yang tinggal landas menjadikan rakyat tertinggal di landasan. Di era atau periode 2014-2019, bisa-bisa bisa saja rakyat tidak hanya semakin kandas di landasan, tetapi bisa terlindas di landasan. Mereka semakin merasa serba asing di negeri sendiri.

Rakyat bersyukur, Pancasila masih berkobar di jiwanya, di hatinya. Kendati sila-sila Pancasila tidak dijabarkan, diilmiahkan atau dibeberkan secara ndakik-ndakik. Pancasila oleh pemerintah, direkayasa sebagai pendekatan top-down.

Pemerintah dengan semangat ramuan ajaib revolusi mental, minat ikhlas membumikan Pancasila di bumi Pancasila, liwat generasi muda yang masih bebas kontaminasi ideologi abal-abal. Pemerintah melalui gerakan nasional. aksi nyata akan mensosilisasikan nilai-nilai luhur Pancasila langsung di tanah air kelahiran Pancasila. Sasaran utama adalah rakyat dengan segala predikat, kategorinya.

 Memang politik tetap politik, yang selama ini pengaruhnya atau modus pendekatannya adalah berbasis berhala reformasi 3K. sehingga tidak ada kawan sejati maupun lawan abadi. Tidak ada sekutu setia atau seteru sampai mati.

Ternyata, di sisa 2/5 periode 2014-2019, Nusantara semakin nyata masuk dan berada di kuadran kepentingan sesaat vs idealis sesat. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar