Halaman

Rabu, 05 Juli 2023

SMA nikah, reuni . . .

SMA nikah, reuni . . . 

Sistem pendidikan nasional sukses memetakan jenjang juang anak didik mulai PAUD hingga sampai program Strata 3 atau sederajat. Model gengsi, berkelas dunia, ambil dan sambil kuliah di luar negeri. Beririsan dengan bonus demografi nusantara. Faktor ajar, belajar, pembelajaran seumur-umur menjadikan anak bangsa pribumi begitu lahir sudah berumur. Nasibnya sudah kebaca.

Persaingan hidup antar pesaing menjadikan SDM nusantara tidak perlu pandai amat. Biaya atau anggaran pendidikan tersedia. Namun ongkos operasi dan pemeliharaan wong-pintar masih mewah. Semakin pintar berbanding lurus dengan membiaknya penyakit hati. Berdampak penyakit masyarakat kian eksis dengan aneka varian, versi. Cukup bisa calistung. Menjadi bagian utama penebar dan penabur literasi anarkis.

Sama-sama mulai dari nol. Kualifikasi keluarga sejahtera membuat stratifikasi keluarga. Potensi akademik anak berbarengan dengan potensi keuangan orang tua.

Status abg (anak bisa gaul) tampak seolah pandai-pandai membaca situasi. Langsung tancap gas. Gigi tiada duanya. Tahu-tahu tanpa sepengetahuannya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar