Halaman

Selasa, 10 Januari 2017

efek domino revolusi mental, cabai asin vs garam pedas



efek domino revolusi mental, cabai asin vs garam pedas

Salut kepada pemerintah periode 2014-2019, berkat ramuan manjur, resep mujarab, rumus ajaib, formula langka yaitu revolusi mental, tak ayal lagi urusan bumbu dapur, urusan dapur, urusan perut penduduk se-Indonesia tercukupi.

Wajar karena negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.

Agar tol laut tidak mangrak, dimanfaatkan untuk jalur kapal laut dari negara asing untuk datang membawa garam. Jangan hanya sapi dari benua Australia yang harga jual dagingnya lebih terjangkau daripada sapi lokal.

Terjadinya krisis sumber daya alam, degradasi lingkungan, pembalakan liar, penambangan pasir liar, yang jangan dikaitkan dengan crisis of governance.  Daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan, nasibnya tergantung kebijakan struktur sosial politik.

Kebakaran hutan dan lahan, sebagai agenda bulan-bulan tertentu sesuai konspirasi antara pengusaha dengan penguasa. Pemerintah pernah menggalakkan ‘toga’ atau tanaman obat keluarga, pemanfaatan tanah pekarangan.

UU 18/2012 tentang Pangan, antara lain menganjurkan penganekaragaman Pangan dilakukan dengan antara lain pengoptimalan pemanfaatan lahan, termasuk lahan pekarangan.

Daya dan gaya antisipasi pemerintah terhadap ujaran kebencian, berita bohong (hoax). Jangan sampai masyarakat berkata pedas, mengolah kata tanpa takaran atau cita rasa, menulis berita yang memanaskan daun telinga serta menggoyang lidah untuk berbalas pantun, di ranah media sosial. Pemerintah menhindari tampilan konten, dikendalikan, sehingga tampilan konten jangan sampai memiliki muatan yang melanggar kesusilaan; yang memiliki muatan perjudian; yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik; serta yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

Virus generasi cabai-cabaian mungkin sudah berskala nasional. Dampaknya, harga cabai menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah berupa . . . . . (dalam proses) [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar