Halaman

Senin, 09 Januari 2017

konten tidak sehat di dunia maya, produk tidak sehat penderita tunalaras



konten tidak sehat di dunia maya, produk tidak sehat penderita tunalaras

Masyarakat di kota Wonosobo, Solo, Surabaya, Bandung, Semarang, Jakarta, ahad 8 Januari 2017, mendeklarasikan masyarakat anti-hoax. Bertujuan untuk mengurangi konten tidak bermanfaat di dunia maya.

Kemajuan zaman memang tidak identic dengan kemajuan peradaban. Pernah ada cita-cita bangsa untuk tinggal landas. Tak kurang jumlahnya anak bangsa yang betah tertinggal di landasan. Bumi yang dipijaknya, lingkungan yang bisa dijelajahinya adalah dunianya. Hidup dan merasa eksis di dunia maya, bukan ciri generasi pewaris masa depan.

Secara politik, banyak anak bangsa yang masih mimpi di dunia maya. Merasa nikmatnya kejayaan masa lampau dan ingin mengulanginya. Mendaur ulang kesuksesan nenek moyangnya. Merasa nyaman di mimpi poltiknya.

Kembali ke PP 72/1991 tentang Pendidikan Luar Biasa, dijelaskan kalau Tuna laras adalah gangguan atau hambatan atau kelainan tingkah laku sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Mungkin definisi tuna laras masih valid dengan kondisi sekarang. Negara Indnesia yang serba multi, bisa-bisa dan memang bisa melahirkan generasi pemilik atau penyandang Kelainan Ganda (adalah gabungan kelainan fisik dan mental).

Wajar jika ada manusia memanfaatkan situasi. Belajar dari fakta sejarah dunia, negara pencipta alat perang sekaligus merekayasa konflik dunia. Agar senjatanya laku.

Pelaku hoax, mereka lebih dahsyat, heboh dan mencengangkan lagi. Dari dua pihak yang sedang konflik, pe-hoax membela keduanya. Dari pihak pertama mendapat bayaran untuk “menyerang’ pihak kedua. Upah dari pihak kedua bisa untuk “menerang” pihak pertama. Jangan disamakan dengan kader kutu loncat antar partai politik. Atau malah mendirikan parpol baru, yang tidak kemana pun.

Pe-hoax selain penyandang tunalaras maupun kelainan ganda, secara sadar diri menistakan diri sendiri. Melacurkan hati nuraninya. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar