geliat rakyat 2017 vs mbeguguk ngutha waton
Setiap pergantian tahun masehi, rakyat siap dengan harga
baru, khususnya untuk pangan. Penyesuaian harga pangan memang sesuai dalil
deret hitung. Naiknya cuma sedikit, tergantung ongkos angkut dan biaya panggul.
Sesuai HAM pedagang, naik yang layak adalah perminggu. Sehingga tak terasa di
kantong pedagang kalau dompetnya semakin tebal.
Jangan diartikan, mulai dari yang membuat kebijakan akan ada
produk baru. Bisa juga plus sampai mata rantai terakhir, sebelum ke tangan
pembeli, orang ybs juga butuh makan. Kalau pembeli atau rakyat, yang dibutuhkan
adalah sesuap nasi, santapan untuk sehari saja yang dinikmati sekali, sudah
bersyukur.
Begini kawan, jangan sampai di tahun 2017, lembaga negara
yang menangani ketersediaan pangan nasional, dengan dalih duplikasi, tumpang tindih
dengan K/L yang ada, dibubarkan. Pemerintah dengan semangat dan jiwa revolusi
mental, mendirikan lembaga anyar, sifat kedaruratan, yang mengakomodir kroni-kroninya. Tak salah
jika sekalian menyiapkan amunisi dan membuka jalan untuk pesta demokrasi 2019.
[HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar