Halaman

Selasa, 17 Januari 2017

jangan gubris fakta, makar atau korupsi, bagian integral revolusi mental



jangan gubris fakta, makar atau korupsi, bagian integral revolusi mental

Salut kepada pemerintah periode 2014-2019, berkat ramuan manjur, resep mujarab, rumus ajaib, racikan cespleng, formula langka yaitu revolusi mental, menjadi bangsa ini tahan banting. Tak kurang yang berani malu, yang penting pamer bego. Kemanfaatannya, minimal membuat sibuk K/L yang punya atau nduwé gawé, olah gawé. Bebas dari sangkaan kinerja yang berujung pada perombakan kabinet kerja.

Korupsi, menurut kamus politik terkini, adalah perbuatan anak kemarin sore. Jangan tanggung-tanggung. Bagi penyelenggara negara, khususnya dari petugas partai yang sedang kontrak politik, yang jangkauan angan-angan ideologi, fantasi syahwat politik dan logika politiknya di atas rata-rata kawanannya, lebih berorientasi kepada makar konstitusional, yaitu : merebut kekuasaan secara konstitusional, legal; mempertahankan kekuasaan secara konstitusional, logik dengan cara politik dinasti, politik sistem famili/keluarga; merebut kembali kekuasaan secara konstitusional, formal.

Bagi mereka hasil pesta demokrasi 2014, yang periode 2014-2019 sebagai periode kedua atau terakhir, tentu akan mati-matian unjuk kinerja. Jangan sampai pasca purna bhakti menjadi kapiran, tak terurus. Bagi yang mengemban amanat pertama kalinya, semangat membara tak kenal putus asa, agar bisa berlanjut. Memperpanjang masa jabatan ke periode selanjutnya.

Jadi . . .  [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar