Halaman

Minggu, 03 Juli 2016

Senyum Sang Koruptor



Senyum Sang Koruptor

Sejarah kehidupan bangsa dan negara Indonesia tak akan lepas dari penampilan sekaligus penampakkan penguasa tunggal Orde Baru dengan senyum khasnya. Terkadang disertai lambaian atau tangan kanan diangkat menyapa atau sebagai respon postifnya. Perjalan hidup sang jenderal besar, bintang lima, tak lepas dari taktik dan strategi militer, sehingga mampu bertahan 6 pemilu sebagai mandataris MPR.

Pasca Reformasi 21 Mei 1998, sosok yang mampu tampil gemilang dalam kategori pemimpin nasional, berkat jasa dan rekayasa media massa, malah menampilkan sosok koruptor yang murah senyum. Maksud hati mau menohok sang penguasa pemerintah, namun efek dominonya malah mengangkat derajat sang tipikor dengan tampilan gratis, berulang, dramatis di media layar kaca. Hanya artis yang menganggap awak media sebagai sahabat yang mampu membuat hitam putih “nasib”nya. Memanfaatkan bencana untuk mendongkrak popularitas diri. Mengolah bencana menjadi pengorbit nilai jualnya. Memaksakan ketenaran dengan menari di atas duka nestapa anak bangsa.

Ketika Indonesia mempunyai negara tujuan koruptor, tak ayal eksistensi sang koruptor nyaris melegenda. Tipikor menjadi sisi tak resmi, tak diakui, tak diketahui oleh pimpinan, namun sangat diperhitungkan, sangat diandalkan agar dapur institusi tetap berasap. Terasa dan nyata jika diinternal institusi terjadi persaingan antar angkatan, antar alumni. Namanya barang haram, tangan kanan mengambil, tangan kiri sigap menghabiskan tanpa skenario apapun.

Bisa-bisa bisa terjadi, mantan napi, warga binaan berstatus tipikor menjadi idola generasi yang sedang berjalan. Tiadanya panutan dalam skala nasional, menjadikan orang apatis, masa bodoh, cuek, tebal telinga serta nyaris pesimis. Terlebih di panggung, industry dan syahwat politik tampil si isak tangis pengharu rasa diimbangi lawan jenis dengan gaya merasa paling berjasa, berorasi menghiba-hiba agar diduga prihatin akan nasib bangsa.

Jadi, mau diapakan sisa senyum kita. . Wallahu a’lam bisshawab.[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar