Halaman

Sabtu, 23 Juli 2016

masyarakat rentan/miskin Jakarta mati di lumbung Rp



masyarakat rentan/miskin Jakarta mati di lumbung Rp


Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mewartakan bahwa  jumlah penduduk miskin di Jakarta (September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61% dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta, maka pada bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75%) bertambah sebanyak 15.630 orang atau meningkat 0,14 poin.

Jangan terkecoh, secara nasional atau perbandingan regional, tingkat kemiskinan Jakarta 3,93% terendah namun garis kemiskinannya Rp 447.787,- jauh di atas provinsi lainnya atau bahkan tertinggi. DKI Jakarta boleh bangga karena (tahun 2014) paling tinggi dalam hal tingkat keberhasilan pembangunan manusia, nilai IPM 78,39. Yang dimaksud masyarakat miskin DKI Jakarta adalah masyarakat miskin kota, terdiri dari pendatang dengan keterbatasan kemampuan dan modal. Fakta lain, 60% mata uang Rp beredar di DKI Jakarta (BPS DKI Jakarta 2015).

Sejarah DKI Jakarta terkesima dengan ‘pendatang haram’ yang jauh dari kategori masyarakat miskin yaitu Jokowi dan Ahok pada pilgub 2012. Pasangan cagub dan cawagub 2012 ini menyandang “kemampuan dan modal politik” di atas rata-rata pesaingnya. Ikhwal inilah yang menjadi momentum DKI Jakarta sarat dengan identitas, predikat, sebutan, label, jati diri. Akumulasinya dalam akronim BMKG (Bencana banjir/kebakaran; Macet, miskin, Kumuh, kampung; Gusur, gali timbun alias reklamasi).

DKI Jakarta sarat dengan persoalan multikompleks, tetap jadi barometer persoalan bangsa. Permasalahan utamanya adalah karena pelaku ekonomi sudah main mata dengan pedagang politik. Efek domino sebagai lumbung Rp diperkuat dengan tindakan pendatang haram dari kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi mendapat ruang dan waktu. Misal dengan disiapkannya reklamasi pantai utara. Kartu Jakarta Anti Miskin belum manjur, mujarab, cespleng untuk meminimalisir masyarakat miskin, bahkan  masyarakat miskin akan semakin miskin, sedangkan masyarakat yang rentan akan masuk dalam kemiskinan. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar