Halaman

Rabu, 06 Juli 2016

berdiri sejak Indonesia bangkit



berdiri sejak Indonesia bangkit

Modal pergerakan rakyat Indonesia identik, sejajar maupun produk sampingan dari tindasan penjajahan oleh bangsa lain. Akumulasi, klimaks kebangkitan anak bangsa dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Teritorial tempat tinggal rakyat Indonesia sangat beragam, mulai dari pinggiran pantai atau pesisir, pedalaman, pegunungan maupun hutan menjadikan keanekaragaman karakter dan potensi jiwa raga. Sifat rakyat yang terkadang terstigma wong udik, wong cilik atau dianggap sebagai pemanut sampai ada yang mampu tampil di pentas nasional dengan masih kental keluguannya.

Bom waktu penjajah bangsa barat yang tidak ada batas antara haram dan halal, dalam ukuran standar kemanusiaan atau hubungan antar manusia, terasa sampai sekarang. Tradisi yang menyatu dengan alam, mulai terkikis ketika sebagian anak manusia bisa menyulap alam menjadi kekayaan pribadi. Kerusakan lingkungan mulai masuk peradaban bangsa diperkuat dengan dalih pembangunan seutuhnya.

Aspek politik warisan penjajah Belanda berupa politik adu domba, telah dimodofikasi dengan sistem kanibal, lahir bentuk demokrasi di tangan penguasa. Dalam skala tertentu, bangsa Indonesia yang hanya siap mendirikan partai politik menghasilkan bentuk penjajahan oleh bangsa sendiri selama lima tahun. Minimal, pihak yang kalah suara dalam pesta demokrasi, menjadikan bangsa dan negara sebagai arena adu kekuatan ideologis. Kutukan politik berupa kekuasaan bisa diwariskan, yang jelas-jelas bertolak belakang dengan demokrasi ala rakyat Indonesia, menjadikan bangsa ini bangkit berkali-kali.  [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar