racikan menu
global, operasi khusus vs target istimewa
Tidak
mau payah, anti keringat pakai dalih dan dalil ‘seperti biasanya’. Sama dengan
kemarin. Idem ditto. Perubahan pada cuma selisih waktu, kemarin dan sekarang.
Tempat aksi bisa langganan. Pelakunya sesuai jadwal. Berlaku di skala individu
pada sebuah keluarga. Sanksi ditanggung sendiri. Seolah hanya sekedar
melaksanakan sesuai aturan main. Kode etik bisa diakali karena demi panggilan
tugas atau tuntutan peradaban.
Secara
empiris, data times series yang digunakan pada tahun ke tahun.
Pakai model analisis ECM (Error
Corection Model) untuk mengetahui pengaruh dalam jangka pendek. Hasil
estimasi memakai model ECM, semua
variabel bebas secara beruntun signifikan terhadap pertumbuhan wibawa negara.
Secara
parsial model ECM menunjukan bahwa dalam jangka pendek variable penanaman modal
asing, penanaman modal dalam negeri dan tenaga kerja lokal dan atau asing
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan wibawa negara. Sedangkan ULN (utang
luar negeri), tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan wibawa negara.
Asumsi
media massa berbayar lunas di depan, membuktikan bahwa Tenaga Kerja Asing alias
TKA berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan wibawa negara dengan tanda
sentimen positif. Fakta menyiratkan jumlah TKA yang ada mampu meningkatkan
pertumbuhan wibawa negara. Didukung laporan intel lokal, menambah bukti empiris bahwa peran TKA
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan wibawa negara di Indonesia dengan
tanda jaminan yang positif.
Bisa
diartikan, prosesi politik nusantara
pengauasa menyiratkan sudah mampu menyerap TKA yang ada untuk bisa meningkatkan
pertumbuhan wibawa negara. Laporan empiris tersebut menunjukan pengaruh TKA terhadap pertumbuhan wibawa
negara di Indonesia perlu dilacak berlanjut.
Akhirnya
berakhir tanpa akhiran, hanya seperti biasanya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar