aliran
darah manusia menjadi ajang koalisi setan nusantara dengan ambisi politik lokal
Memang sejak jauh adab anak bangsa pribumi nusantara
mengenal dekat apa itu partai politik. Sudah membayangkan perolehan, raihan,
hasil, kesempatan, manfaat sibuk di pabrik partai politik. Sebagai usaha sampingan
keluarga maupun industri rumah tangga berpola usaha kecil menengah ke segala
penjuru.
Ibarat pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) mengad nasih
ke negeri orang. Modal utama untuk masuk klas TKW didominasi cukong, bandar,
lintah darat dan sejenisnya. Pemerintah yakin dan meyakinkan diri atas potensi
nyata penyediaan lapangan kerja.
Sadar atau tak tahu fakta, jiwa raga manusia diformat
ramah setan. Iblis dari golongan setan, sejak zaman jauh sebelum nabi Adam as. Sukses
menggelincirkan, menggulingkan kepatuhan Adam dan ibu Hawa. Diduniakan oleh
Allah swt. Seawal memang mau dijadikan khalifah. Kontrak politik iblis dengan
Allah swt untuk mendapat kewenangan, wewenangan menggoda anak cucu keturunan
nabi Adam. Kecuali umat manusia yang beriman, saleh.
Di balik ujung jari kaki dan tangan, sarang kotoran dan
sekaligus markas setan. Seberapa sedikit kawanan setan menguasai tubuh manusia,
sekira-kira banyaknya darah. Kian melimpah ditambah bafsu amarah, nafsu angkara
murka.
Wajah bisa saja tampil penuh senyum hambar, tawa ringan,
bahasa tubuh gemulai namun berkat ambisi politik menampakkan penampakkan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar