menyerap
tenaga kerja vs membuka lapangan kerja baru
Peribahasa yang tak kenal waktu, semisal “ada gula ada
semut”. Membuat pemerintah merasa wajib menetapkan kebijakan impor gula. Agar penyakit
gula masuk kategori penyakit mematikan tidak menular vs penyakit menular tidak
mematikan.
Tangan terasa ksemutan jika tidak pegang Rp dari kutipan
jasa restu “pajak impor”. Jangan bandingkan dengan kasus impor bawang putih
yang menimpa wakil rakyat di akhir periode 2014-2019. Bukan kebijakan partai. Asas
tahu sama tahu. Asal jangan konangan.
Puncaknya ketika nusantara menjadi tuan rumah ajang pesta
olahraga tingkat asia. Semua merasa sibuk, argo jasa melaju. Dimulai dengan
acara kenegaraan 18.8.2018. nilai jual penguasa terdongkrak. Rakyat mendadak
bersatu.
Begitu pesta usai. Tidak sekedar menyisakan sampah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar