Halaman

Selasa, 20 Agustus 2019

fa(k)tamorgana rezim penguasa nusantara, berdiri paling depan vs duduk paling tinggi


fa(k)tamorgana rezim penguasa nusantara, berdiri paling depan vs duduk paling tinggi

Satu episode dengan beberapa sutradara. Adegan olok-olok politik meningkat menjadi saling libas antar koalisi pro-penguasa. Adu kuat, kaya, kuasa memperebutkan kursi yang sama. Kursi nasional siap dilelang atau penunjukkan langsung. Nusantara sudah tak ada harganya.

Perimbangan antara  pro-kontra dari masyarakat dalam menyikapi periode babak akhir penguasa.  Jika ada capres 03, dipastikan unggul. Jadi, pemilih 01 membiarkan ybs merasa banyak jasa lupa dosa. Dibiarkan menumpuk plus memupuk dosa politik demi memuaskan pihak. Artinya, hak milik persepsi positif dengan pertimbangan bersih-bersih negeri.

Pemilih 02, jelas karena tahu betul siapa di balik 01. Masih ada harapan pada 02 untuk meredam dampak politik. Jangan sampai sejatinya manusia politik lokal hanya akan menjadi penonton dalam laga pesta demokrasi nusantara 2019.

Bauran,  sinergitas antara karakteristik konten ‘politik lokal’ yang sarat adab guyub rukun berpadu dengan sentuhan kemajuan teknologi, bukan pasal sederhana. Anak cucu pewaris ideologi Sengkuni, merasa di atas kertas. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar