Halaman

Jumat, 09 Agustus 2019

Menunggu Dosa Tercatat


Menunggu Dosa Tercatat

Amal  yang saleh dinaikkan-Nya. Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala. Setiap amalan diperlukan dasar keimanan. Kualitas amal amal-iabadah merupakan amal sholih berangkat dari amal individu,  meliputi indikator berikut: amal imaniah, amal ilmiah, amal karimah, amal rahmah, amal barakah, dan amal salamah.

Adalah malaikat Raqib, pencatat amal. Karena lema ‘amal’ berarti baik. Mari beramal, ajakan untuk berbuat kebaikan. Bukan sebaliknya. Kotak amal bagi umat manusia yang ikhlas menyisihkan sebagian rezeki buat kaum yang kurang beruntung. Bahkan niat baik pun, niat berlaku baik, niat berbuat baik namum belum dilaksanakan sudah tercatat dan tak lepas dari pantauan malaikat Raqib.

Sebagai juru catat, ternyata malaikat Atid tidak serta merta mencatat perbuatan manusia yang layak diduga berakibat dosa. Pakai ukuran waktu bumi, masih ada tenggang waktu 3 (tiga) jam. Menunggu apakah manusia dan atau orang ybs sadar dan bersegera taubat nasuha.

Manusia yang baik bukan karena tanpa dosa.hidup wajib berhati-hati atau tawakal. Begitu tahu berada di jalan melenceng, segera balik ke jalan lurus yang diridhoi-Nya. Semakin kita giat bertaubat,  Allah Maha Pengampun akan menunjukkan sifat-Nya.

Rutinitas kehidupan harian, menjadikan manusia melalaikan, mengabaikan dosa kecil. Bahkan tak tahu bahwa tindakannya masuk kategori dosa ringan, dosa kecil. Dilakukan setiap saat dan mengganggap hal lazim. Masuk pasal masuk akal, tak disengaja, tak direncanakan.

Amal imaniah adalah amal yang harus berlandaskan iman, yaitu enam rukun iman. Amal Imaniah Allah adalah bahwa semua amal manusia seharusnya diniatkan karena Allah Ta’alaa semata, dan tujuan amal adalah ridha Allah (mardhatillaah). Amal manusia senantiasa diketahui, dilihat, dan didengar oleh Allah - al-Aalim, al-Bashir, dan as-Samii’, di mana saja dan kapan saja. Amal Imaniah Malaikat ialah bahwa semua amal manusia dicatat oleh Malaikat Raqib (Pencatat amal baik) dan Atid (Pencatat amal buruk). Jika manusia menyibukkan Malaikat Raqib maka dia kelak akan mengikuti pasukan Malaikat Ridwan ke surga, tetapi jika dia menyibukkan Atid maka dia kelak mengikuti pasukan Malik ke neraka. Amal Imaniah Kitab yaitu amal manusia seharusnya mengikuti petunjuk al-Kitab, yaitu al-Quranul-Kariim. Amal Imaniah Nabi/Rasul adalah amal manusia seharusnya mengikut contoh teladan para nabi/rasul, khususnya Rasulullaah Muhammad Saw. Amal Imaniah Hari Kiamat ialah semua amal manusia kelak akan dipertanggung-jawabkan di akhirat. Amal Imaniah Qadha-Qadar yaitu amal manusia (kemampuan manusia berbuat) merupakan qadha-qadar Allah, yaitu ketentuan dan ukuran yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. (Muhammad Muhtar Arifin Sholeh, “PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ISLAMI: STUDI KONSEPTUAL”, Yogyakarta, 27 September 2018).

Sebagai penutup, saya copas pula penutup surat Az Zalzalah (goncangan) menerangkan tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu manusia akan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, baik ataupun buruk, meskipun sebesar dzarrah.

Dosa kecil saja bisa berdampak pada doa, menjadi penghalang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar