Menunggu
Dosa Tercatat
Amal yang saleh dinaikkan-Nya. Maksudnya
ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan
diberi-Nya pahala. Setiap amalan diperlukan dasar keimanan. Kualitas amal amal-iabadah merupakan amal sholih berangkat dari amal
individu, meliputi indikator berikut: amal
imaniah, amal ilmiah, amal karimah, amal rahmah, amal barakah, dan amal
salamah.
Adalah malaikat
Raqib, pencatat amal. Karena lema ‘amal’ berarti baik. Mari beramal, ajakan
untuk berbuat kebaikan. Bukan sebaliknya. Kotak amal bagi umat manusia yang
ikhlas menyisihkan sebagian rezeki buat kaum yang kurang beruntung. Bahkan niat
baik pun, niat berlaku baik, niat berbuat baik namum belum dilaksanakan sudah
tercatat dan tak lepas dari pantauan malaikat Raqib.
Sebagai juru
catat, ternyata malaikat Atid tidak serta merta mencatat perbuatan manusia yang
layak diduga berakibat dosa. Pakai ukuran waktu bumi, masih ada tenggang waktu
3 (tiga) jam. Menunggu apakah manusia dan atau orang ybs sadar dan bersegera
taubat nasuha.
Manusia yang baik
bukan karena tanpa dosa.hidup wajib berhati-hati atau tawakal. Begitu tahu
berada di jalan melenceng, segera balik ke jalan lurus yang diridhoi-Nya. Semakin
kita giat bertaubat, Allah Maha
Pengampun akan menunjukkan sifat-Nya.
Rutinitas
kehidupan harian, menjadikan manusia melalaikan, mengabaikan dosa kecil. Bahkan
tak tahu bahwa tindakannya masuk kategori dosa ringan, dosa kecil. Dilakukan
setiap saat dan mengganggap hal lazim. Masuk pasal masuk akal, tak disengaja, tak
direncanakan.
Amal imaniah adalah amal yang harus berlandaskan iman, yaitu enam rukun iman. Amal Imaniah Allah adalah bahwa semua amal manusia seharusnya diniatkan
karena Allah Ta’alaa semata, dan tujuan amal adalah ridha Allah (mardhatillaah).
Amal manusia senantiasa diketahui, dilihat, dan didengar oleh Allah - al-‘Aalim, al-Bashir, dan as-Samii’, di mana saja
dan kapan saja. Amal Imaniah Malaikat ialah bahwa semua amal manusia
dicatat oleh Malaikat Raqib (Pencatat amal baik) dan Atid (Pencatat amal
buruk). Jika manusia menyibukkan Malaikat Raqib maka dia kelak akan mengikuti
pasukan Malaikat Ridwan ke surga, tetapi jika dia menyibukkan Atid maka dia
kelak mengikuti pasukan Malik ke neraka. Amal Imaniah Kitab yaitu amal
manusia seharusnya mengikuti petunjuk al-Kitab, yaitu al-Quranul-Kariim. Amal
Imaniah Nabi/Rasul adalah amal manusia seharusnya mengikut contoh teladan
para nabi/rasul, khususnya Rasulullaah Muhammad Saw. Amal Imaniah Hari
Kiamat ialah semua amal manusia kelak akan dipertanggung-jawabkan di
akhirat. Amal Imaniah Qadha-Qadar yaitu amal manusia (kemampuan manusia
berbuat) merupakan qadha-qadar Allah, yaitu ketentuan dan ukuran yang telah
ditetapkan oleh Allah Swt. (Muhammad
Muhtar Arifin Sholeh, “PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ISLAMI: STUDI
KONSEPTUAL”, Yogyakarta, 27 September 2018).
Sebagai
penutup, saya copas pula penutup surat Az Zalzalah (goncangan) menerangkan
tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu manusia akan melihat
sendiri hasil perbuatan mereka, baik ataupun buruk, meskipun sebesar dzarrah.
Dosa
kecil saja bisa berdampak pada doa, menjadi penghalang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar