membangun
peradaban nusantara tanpa adab lokal
Terbilak. Justru daripada itu, sistem lokalisme menjadi
pondasi antar daerah menuju terwujudnya adab nasional. Sejalan dengan ikhwal
ini, dari jalur atau sisi lain memunculkan mental politik sesuai budaya kursi. Merasa
terpilah dan terpilih oleh rakyat, artinya terpercaya.
Muncul orang kuat lokal. Secara turun temurun – apakah usaha
sebagai pengusaha – masuk palagan politik. Menjadikan partai politik sebagai
kendaraan politik. Tidak harus jadi kader partai. Daya jekajah bisa sampai
tingkat provinsi.
Sentimen keagamaan di nusantara merupakan biaya politik
gratis. Parpol abang masih laku sebagai bukti ekonomi harian menjadi pondasi
keluarga. Gaya hidup, pola hidup sampai simbol kehidupan nyaris merata. Susah membedakan
mana orang susah hidup dengan mana orang hidup susah.
Dipermukaan kenegaraan, budaya korupsi menandakan manusia
politik yang sedang kontrak politik pasca pesta demokrasi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar