daripada daripada
Penulisan maupun penggunaan ‘daripada’ sudah ditentukan
secara resmi dalam kamus Bahasa Indonesia. Dipakai untuk membandingkan dua
kondisi yang tidak sama, tak seimbang apalagi bertolak belakang.
Berkat jasa peribahasa, maka kata ‘daripada’ tidak asing
di kuping, mulut maupun mata kita. Bukan gabungan dari dari + kata menjadi
daripada. Bisa diletakkan di depan kalimat. “Besar pasak daripada tiang” nyaris
melegenda. Perumpamaan yang dipakai untuk menilai orang lain.
Misal, daripada duduk bengong lebih asyik duduk santai. Daripada
duduk diam manis dikira emas, lebih bermartabat berujar tak karuan agar tampak
cerdas.
Perlu kehati-hatian dalam menggunakan, karena bisa-bisa
bisa bias. Malah menunjukkan kualitas diri. Bisa juga sebagai pemancing
pendapat orang lain. Bisa mengkaburkan fakta. Misal, tangan kanan manusia desa lebih
aktif daripada tangan kiri daripada tangan kanan manusia kota. Dua beda
sekaligus ditulis. Namanya pelit menyusun kalimat.
Maka daripada itu . . . [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar