RPJMN IV 2020-2024, tanpa rasa
optimis
Adalah Rancangan
Teknokratik RPJMN IV 2020-2024 Versi 14 Agustus 2019, “Indonesia Berpenghasilan Menengah – Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan”. Jika pakai jasa ‘cari kata’, entah karena laptop saya
sudah uzur. Ternyata, lema, kata ‘optimis’ tidak terdapati.
Maksudnya, minimal
dipakai untuk skenario dan atau skala. Untuk skenario yang terdapat skenario
sedang, skenario moderat, skenario tinggi. Dipakai untuk memaparkan target
fisik dan sasaran fungsional. Soal guna pakai skala, tergantung sang pengguna.
Saudara dekat ‘optimis’
yang tersebar di 315 halaman, yaitu ‘optimal’. Sebagai kata dasar atau berdiri
sendiri tanpa awalan dan akhiran.
Mau jumpa frasa ‘mengoptimalkan
optimisme’, tunggu episode lanjutan.
Skenario Pembangunan
Daerah provinsi Kalimantan Timur 2018-2023 dengan tiga skenario:
1.
Skenario Normal (business
as usual): Mempertahankan kinerja pembangunan melalui kebijakan dan program
pembangunan yang sudah ada;
2.
Skenario Moderat:
Mendorong (akselerasi) percepatan pembangunan melalui kebijakan dan program
percepatan pembangunan;
3.
Skenario Optimis:
Melakukan transformasi (perubahan) dan akselerasi (percepatan) pembangunan melalui pelaksanaan
sistem dan manajemen berbasis kinerja, penjaman kebijakan dan program,
pengendalian dan evaluasi, pengembangan daya saing daerah, serta peningkatan
investasi.
Visi 2018-2023 “Berani
Untuk Kaltim Berdaulat”, perlu direvisi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar