Halaman

Sabtu, 10 Agustus 2019

peng-kurban-an manusia politik demi nikmat dunia


peng-kurban-an manusia politik demi nikmat dunia

Konon, malaikat Raqib sang pencatat amalan umat manusia, acap bersaing dengan kinerja malaikat Atid dengan spesifikasi siap tayang cikal bakal dosa umat manusia yang sama. Maksudnya, pada manusia politik yang banyak bertebaran di nusantara, dua malaikat tadi memang sigap 24 jam.

Teguh dengan pasal tugas, fungsi dan wewenangnya. Soal catat-mencatat memang tampak sepele. Meskipun amal atau sebaliknya, meskipun sebesar dzarrah. Niat manusia politik terdeteksi sejak awal aktif sebagai pelengkap penderita sampai yang berstatus petugas partai. Soal ada niat terbarukan, hanya ybs yang tahu.

Niat harian manusia politik, demi raihan hari ini. Bukan pada hari ini makan apa. Tapi sudah masuk kategori ‘siapa lagi yang bisa disantap’. Pakai pasal kalau tak téga maka akan ditégain orang lain. Bahkan kawan separtai pun sigap saling jagal-menjagal, jegal-menjegal.

Pegangan atau susah hidup manusia politik adalah yang ada hari ini. Sedikit besok pagi. Soal nanti jadi urusan nanti. Belum balik modal, rancang lanjut ke periode kedua atau turun strata. Jangan kepalang tanggung, pakai modal global untuk membeli suara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar