Halaman

Rabu, 07 Agustus 2019

habis gelap muncul suram


habis gelap muncul suram

Rakyat seolah tak punyak hak gugat atas aneka kejadian di nusantara. Khususnya biang kejadian adalah manusia. Minimal, manusia dan atau orang layak diduga mempunyai andil sebagai pemacu, pemicu. Namanya saja biang onar, biang kerok.

Jangan bayangkan preman berdasi – bukan dasi kupu-kupu – menjadi biang segala biang. Pakai setelan jasa lengkap, komplit dengan tutup kepala. Dukungan ahli tukang ‘amin’ menjadikan dirinya menjadi menjadi-jadi. Kebal hukum karena yang menentukan ketetapan hukum bersama koalisinya.

Ternyata ada praktik dari sisin lain wakil-rakyat. Jelang habis 2014-2019 melakukan uji coba. Apakah kinerjanya mampu “menyengat” pihak yang diharapkan. Atau ada efek, dampak, risiko yang tak terperhitungkan sejak kontrak politik. Sepertinya, memang tenaga dalam tak mampu bermain sampai babak final. Babak pertama saja sudah kehabisan daya dan gaya.

Tahu sama tahu, akan dihadapkan pada menu: pailit, bangkrut, puso, gulung tikar, dipetieskan, dikandangkan atau . . . .  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar