Halaman

Sabtu, 17 Agustus 2019

generasi pribumi nusantara pulang pagi, telat makan vs cepat lapar


generasi pribumi nusantara pulang pagi, telat makan vs cepat lapar

Komunitas masyarakat berdasarkan teritorial sampai bangsa. Adab bermasyarakat ditentukan daya serap TIK. Doeloe, rumah ber-AC sebagai simbol status sosial. Ketika motor bukan lagi simbol status. Beralih ke timbulan bak sampah rumah tangga. Kemasan jajanan yang atraktif, dos berlogo. Pesan antar gojek daring. Dibiarkan nangkring nongkrong berhari-hari. Tak terhitung gelas plastik bukan isi air mineral, lengkap tutup dan sedotan.

Lompatan jauh ke depan. Masuk tatanan berbangsa dan bernegara. Dipatok seabad nusantara merdeka, 2045. Tujuan masyarakat adil, makmur, sejahtera dan Indonesia total. Untuk itu perlu wujud nyata politik kreatif nusantara. Yang dimaksud dan diharapkan adalah perwujudan nilai tambah, nilai jual dari suatu ide atau gagasan kekayaan intelektual ideologi yang mengandung keorisinalan, lahir dari kreativitas intelektual manusia, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, serta warisan budaya.

Secara operasi khusus vs khusus operasi, untuk penetapan politik kreatif nusantara dikawinsilangkan dua pendekatan, yakni top-down dan bottom-up. Proses top-down dilakukan dengan cara menetapkan prioritas sesuai dengan kebutuhan makro, global dan tantangan lokal periode II penguasa lanjutan. Sebaliknya pendekatan bottom-up diterapkan dengan menyimak potensi kekuatan dan sumber daya, daya tahan bangsa yang ada mengacu pada data riil tahun politik 2018-2019 sebagai pola dasar.

Kesenjangan paham politik yang masih tinggi antar manusia politik. Terutama soal pemahaman dan sadar diri tentang kesehatan dan gaya hidup sehat. Pola ini masih standar,  menjadi tantangan utama dalam pengatasan konflik politik, penyakit politik, bencana politik.

Mewujudkan generasi stabil jiwa raga saja sudah lebih dari cukup. Sigap laga di kandang lawan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar