slentingan
alam nusantara, takut dosa atau takut Allah murka
Wajar
bin nalar. Bencana alam memang sudah waktunya alam menggeliat. Penat ditindih
tabiat manusia di muka bumi yang tak kenal waktu. Antar pihak bertoleransi
untuk sama-sama berbuat. Pemerataan pembudidayaan syahwat politik. Tidak ada
batas antara yang menang dengan pihak yang kalah.
Jangan
abaikan fakta, kue nasional terasa kurang, terasa minim, terasa kecil bagi
parpol pemenang pemilu legislatif. Kalau bisa dengan wadahnya dilahap. Ketika tanah
bisa dimakan. Ketika masa depan bangsa bisa dilelang tebas habis. Jangan pikirkan
hari esok. Yang ada hanya sekarang dan sebentar nanti.
Pertimbangan akal,
potensi otak, rekayasa logika, manipluasi watak menjadi daya dorong manusia
politik untuk memanfaatkan waktu kontrak politik. Jangan lengah sekejap detik. Waspada
terhadap kawan senasib. Urusan rakyat, biarkan mereka urus sendiri. Toh sudah
diajak ke bilik suara melaksanakan kewajiban sebagai warga negara.
Soal reaksi alam. Tanda
sirik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar