lomba
rebut raih kursi listrik nusantara
Bencana
politik mendapat dukungan dari pihak yang merasa diri di atas angin. Coba-coba unjuk dada
mulai ahad 4 Agustus 2019 mulai 11:48 wib. Pakai dalih atau jurus pohon gesek. Siapa
duga keluar asap jin. Bayar tidak pakai uang.
Kejadian
di dalam bumi mengikuti hukum lokal. Dipermukaan bumi ikuti aturan main rotasi
bumi sambil edar matahari. Hukum alam emmang bisa diakali sebatas akal manusia.
Dampaknya baru dipahami, diyakini setelah kejadian. Masih bisa diabaikan demi
gengsi.
Pasal
berlapis. Mulai tindakan penggelapan secara sistematis, tanpa rencana resmi.
Memanfaatkan kaidah sambaran petir atau listrik bumi. Penyebab setak mungkin
tetap diperhitungkan. Berapa digit di belakang koma. Mengira, jika umpan termakan, maka tambahan angka “0” (nol) bertambah.
Bukan
mengulangi kesalahan yang sama. Jangan sampai modus operandi sudah usang. Mudah
ditebak penguasa. Memang penguasa stroom nasional bersifat pelaksana tugas.
Main air saja bisa terbakar. Apalagi mengusik wibawa negara.
Paling
runyam jika sebagai aksi anti skenario, konspirasi cenkeraman investor global.
Bisa tinggal abu sampai anak cucu. Beda dengan pasal tinggal terima abu. Jangan
ditafsirkan sebagai pratanda babak akhir periode I. Gejala positif sinyal negatif babakan periode
II. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar