Halaman

Rabu, 13 April 2016

Tak Berdaya Hadapi Karhutla

Tak Berdaya Hadapi Karhutla

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tak disangka terjadi. Pelakunya dinilai tidak bertanggung jawab karena menyebabkan hutan rusak. 

Yang lebih menyedihkan lagi, kita tidak mengetahui persis siapa pelaku karhutla. Mereka seperti ikut musnah terbakar bersama hutan yang sudah rusak. Presiden Joko Widodo sempat menyambangi dan blusukan ke lokasi sampel kebakaran, tetapi hal itu seperti tidak berdampak. Beda dengan dampak nyata karhutla yang jelas merusak.

Negara tetangga merasakan ekspor asap gratis dari Indonesia. Masyarakat negara tetangga yang seharusnya mendapat asupan udara segar malah menghirup asap. 

Media massa pun, menurut saya, kurang maksimal dalam mengungkap pelaku pembakaran hutan. Mereka seharusnya ditunjukkan agar publik mengetahui dan mengenal mereka.

Jika pada 2016 karhutla kembali terjadi, dipastikan ada kekuatan konglomerasi, sindikasi yang bermain. Hukum Indonesia begitu perkasa dalam memberantas teroris. Sarang teroris di tempat terpencil bisa digerebek sampai tuntas. Tapi, saat menghadapi teror asap, hukum Indonesia mendadak mandul, tumpul, tak berdaya. [HaeN]
fokus publik, Republika, Jumat 1 April 2016.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar