fakta dibalik sanjungan, 1 tahun Jokowi = 10 tahun SBY
Menurut kamus bahasa gaul sampai kamus bahasa diplomat.
Mengacu kamus agen narkoba sampai kamus agen makelar tanah dan air.
Merunut kamus kaum LGBT sampai kamus kaum imigran gelap.
Membuka kamus anak jalanan sampai kamus anak gedongan.
Membaca kamus pejuang politik sampai kamus pemerima warisan politik.
Memilah kamus bahasa isyarat sampai kamus bahasa manusia.
Jika ada oknum anak bangsa, yang membeberkan fakta bahwa prestasi Jokowi
sebagai presiden di tahun pertama, atau baru setahun sudah menyamai kinerja SBY
selama dua periode : 2004-2009 dan 2009-2014 atau 10 (sepuluh) tahun. Ternyata
‘sanjungan’ tersebut baru awalnya saja. Belum tuntas. Ybs akan mengatakan bahwa
cukup setahun saja Jokowi jadi presiden.
Jika Jokowi masih berlanjut ditahun kedua sampai tahun terakhir masa
jabatan, dipastikan sudah kehabisan prestasi, kehabisan nilai jual, kehabisan
energi positif. Tepatnya, Jokowi sudah bisa naik klas, ke strata setingkat
lebih tinggi. Ini yang tidak diwaspadai pembaca. Bahasa politik, jika seseorang
menjilat, memuja, memuji seseorang, pada dasarnya sebagai langkah awal untuk
membantingnya. Biar yang dijilat, lengah, merasa dininabobokan.
Jangan heran jika presiden senior Indonesia, menunggu tidak ada pihak yang
memuja dan memuji, tanpa sungkan, tiada malu, tak perlu risi, serta-merta
menyanjung diri sendiri, memuja dan memuji diri sendiri.[HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar