Halaman

Senin, 25 April 2016

ketika mereka tak bergegas beranjak dari rumah Allah, usai subuh

ketika mereka tak bergegas beranjak dari rumah Allah, usai subuh

Pagi itu, pengurus DKM di masjid tempat tinggal, menyediakan minuman teh nasgicer (panas, legi dan encer) dan jamu rebus (jagung muda) untuk jamaah. Malamnya tidak ada hujan ataupun gerimis. Usai sholat subuh, imam lanjut memimpin doa bersama. Jamaah mengikuti atau ada yang baca doanya sendiri. Sebagian jamaah ada yang langsung pulang.

Berpartisipasi ikut teguk teh, sambil sedikit ngobrol. Biji jagung walau muda, masih untuh rapat,  tidak sanggup kulawan dengan gigiku yang sudah tidak lengkap dan utuh. Kulihat di masjid, ternyata masih banyak jamaah, yang didominasi kaum ahli tunggu rumah, masih tafakur. Walau doa bareng yang lebih lama dibanding sholat subuh, sudah usai, mereka tetap asyik berdialog dengan Allah.

Fenomena tadi ternyata menarik perhatian jamaah yang sedang kunyah jagung, diselingi hirup teh hangat. Ada yang baru tahu, termasuk saya, masih ada jamaah yang demikian hangat berkomunikasi dengan penciptanya. Komentar bapak-bapak, memang kehidupan harian dimulai dari pagi hari. Mereka tafakur mencari jaminan, kepastian, kemantapan hati dari Alah, agar hari ini bisa eksis.

Seharian tunggu dan jaga rumah, memang jauh dari tantangan hidup, tapi tak bebas dari godaan hidup. Sibuk dengan cucu, tetap merasa hidup ini seperti menunggu waktu. Punya aktivitas rutin sesusai kemampuan diri karena usia, hanya sekedar mengisi waktu. Hobi baca koran, sampai iklan ditelusuri. Lowongan kerja disimak. Acara TV tak mampu mengisi hati, bahkan memacu detak jantung. Bisa mengumpat dalam hati. Berita politik malah menjadi hiburan, melihat tampilan langsung pejabat sedang buka mulut.

Pembicaraan yang sedang kurekam dalam hati, mendadak terhenti, karena ada yang mengajak bersalaman mau pulang. Tak lupa dia bawa sepotong jagung rebus, untuk bekal di jalan katanya.

Sesampainya di rumah, seperti terbayang kejadian hari ini yang akan kulakoni. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar