membentuk
postur politik Nusantara dengan umur teknis dan usia pakai lima tahun
Tak ada yang patut dipersalahkan,
layak dijadikan kambing hitam, pantas dikorbankan hidup-hidup jika anak bangsa
ini dengan suka cita merayakan akhir periode pemerintah dan dengan gegap
gempita meyambut hadirnya sosok presiden pendatang baru periode selanjutnya.
Artinya pendidikan politik, ataukah pemahaman politik kawanan parpolis yang
sedang dan akan berkuasa hanya menunggu
alih periode pemerintah. Begitu argo periode baru berjalan dengan sosok
presiden baru, dengan akal politik pas-pasan, banyak pihak denga gaya sebagai
pemikir, melakukan aksi perbandingan, persandingan, pertandingan antara periode
sekarang dengan sebelumnya.
Entah mengandalkan sejarah karangan
siapa, apakah data dan informasi versi media massa yang mengutamakan asas
pendongkrakan peringkat tanpa memperhatikan rambu jurnalistik. Ataukah skenario
disusun bak ilmiah, baru dicarikan substansi yang sesuai. Mirip jawaban sudah
diketahui atau minimal sudah terbukti, baru disusun metode pemecahan
masalahnya. Seperti menghitung mundur.
Terlebih dengan maraknya survei
tanpa survei, menjadikan pokok bahasan politik hanya sekedar makan bangkai
saudara sendiri. Ataukah ini memang tabiat cara berpolitik anak bangsa. Jangankan
politisi kambuhan, picisan, abal-abal, kawe, atau sebutan lainnya, bayangkan
negarawan sekaliber presiden RI kelima (nama dan alamat sudah menjadi rahasia
umum), gemar mengolok-olok kinerja penggantinya. Ybs merasa lebih mampu, bahkan
andai dalam dua priode pun, merasa lebih bisa berbuat banyak. Jangan diartikan
bahwa periode 2014-2019 ybs akan mengobok-obok panggung, industri dan syahawat
politik Nusantara. Kendati statusnya hanya sebagai presiden senior. Sebagai
sutradara politik yang tidak merangkap sebagai aktor intelektual.
Entah apa dan siapa yang akan
diharapkan muncul di periode mendatang. Apakah berharap munculnya satria tiban
dari langit. Apakah akan timbul generasi berdarah politik trah tertentu. Apakah
akan menyembul satria berdarah rakyat. [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar