wenangan pengemban amanat politik nusantara
Konon, praktek
musiman sistem multipartai sederhana nusantara,
berbasis suprastruktur politik dan infrastruktur politik. Suprastruktur politik terlihat dengan wujudan
trias politica: fungsi eksekutif, fungsi legislatif, dan fungsi yudikatif.
Sisanya bersebut infrastruktur politik, dimulai dari organisasi sayap partai politik. pihakan ”orang bebal sarat guna” seperti bandar politik
kelas teri, pengusaha lokal, relawan politik digital, loyalis berbayar karier, simpatisan, bolodupak dan aneka boneka lainnya yang
dapat diberdayakan tanpa tahu makna tujuan. Kecuali diajak makan siang gratis.
Parpol produk pesta demokrasi penyusun kebijakan pemerintah, sudah tahu
diri. Tahu sama tahu, saling jaga rahasia
dapur.
Asas pesta demokrasi “one man one vote”. Disederhanakan menjadi
borongan, sistem paket, terima jadi, sekali
pakai, habis pakai, tinggal pakai. Jika ybs jadi dilantik, usai sumpah dan atau
janji kontrak politik. Argo ekonomi-politik melaju tanpa kompromi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar