ramai-ramai gali kuburan bangsa sendiri
Kisah negeri wayang yang
diangkat dari hikayat negeri wayang beda benua. Ketika itu manusia masih hidup
berdampingan dengan raksasa/raksasi aneka bentuk, ukuran, martabat. Konotasi satria
mula dari yang alusan tapi doyanan, geleman hingga sampai pada model
berangasan, rai abang, kembo.
Bukti empiris historis
ideologis. Manusia serakah sampai kadar raja/ratu menjadikan postur tubuh meninggi dan membesar. Pihak denawa karena kalah
sakti, kalah massa akhirnya mengkerdil. Singkat kata, ada titik temu
batas ketinggian. Mereka berbaur, menyatu, hidup bersama dengan hak kemanusiaan
yang sama.
Kini mereka berhuni tersebar
di negara kepulauan nusantara.
Peruntukkan pulau sesusai karakter kebangsaan. Sulit membedakan mana satria tulang lunak dengan satrria lidah tak bertulang tapi bercabang.
Konflik politik menjadi ciri wanci kebangsaan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar