karepé maténi swara wingking, malah kepatén kekarepan
Sesama pendoyan sego. Sama-sama
cari makan di negeri yang sama. Di balik efek keber-sama-sama-an. Sikap religiusitas
insan berkerakyatan bisa kontradiktif dengan gaya legitimasi penguasa.
Kepercayaan dengan menyajikan sesaji, mempersembahkan upeti
kepada “penguasa” nusantara. Tawaran untuk laku tawuran antar anak bangsa agar
menjadi tolok ukur.
Budaya instan, jalan pintas, promo gratis kian memacu dan
memicu penguasa dadakan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar