Halaman

Senin, 17 April 2023

maunya pihak lain memenangkan dirinya

maunya pihak lain memenangkan dirinya 

Solidaritas politik anak bangsa multi-SARA. Ikat-kait-kiat antar kawan partai bergaya suka-suka alias pasal hukum rimba belantara nusantara tiada tara. Model modal mental téganya-téga, masih kalah pamor tapi menang asor.

keberlangsungan fenomena pemilikan partai politik lintas-pihak. Analog dengan  P4T (penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan) tanah. Sistem multipartai sederhana, nusantara menjadi ladang amal dasar negara, ajang usaha apa saja oleh kawan partai.

Kalkulasi bersifat dinamis, adaptif, akseleratif sesuai arus zaman. Ada seperti dibutuhkan pas tidak ada tak ada yang merasa rugi. Kalkulasi politik, merasa ada angin di atas kertas.

Pun demikian, sedemikian adanya. Semenjak anak bangsa pribumi nusantara tahu politik. Dapur  politik menjadikan pihakan siapa saja bisa menjadi apa saja. Tak perlu modal paham ideologi. Pakai modal pendongkrak sampai modal pelicin. Bukan kader partai bisa dapat nomor urut jadi, siap laga di pilkada, pemilu legislatif bahkan pilkara atau pilpres.

Saking berjubelnya ilmu dan teori politik. Akhirnya anak bangsa pribumi tulen, tanpa ilmu pun sudah mahir berpolitik. Baru belajar berpolitik sampai bangkotan. Kadar politik sampai tingkat petugas partai, tak jauh beda dengan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar