bingkai rapuh vs cermin retak
Sifat
ketradisionalan mengajarkan kita orang bagaimana merawat, meruwat bumi beserta
langit sebagai sistem,
satu kesatuan. Jika Ibu Pertiwi terusik. Dampak nyata kasat mata pada rasa
gusar Bapak Langit. Fenomena seperti badai kontra badai, curah hujan di
atas normal, anomali musim.
Merawat plus
meruwat perkuatan persatuan nusantara relatif tak makan biaya hanya boros ongkos, karena jarang dilakukan. Kekuatan dan
keawetan umur teknis konstruksi negara multipartai tergantung dari karakter daya dukung rakyat. Namun daya
dukung rakyat tidak merata. Sulit dipastikan secara pasti ragam stratifikasi,
hierarki rakyat. Beda akurasi, stabilitas diri dan daya belanja kagetan.
Bagaimana
tindak-tanduk, sepak terjang, modus operandi kawanan manusia politik mewujudkan
“kepentingan
politik anggota”. Lihat pada
praktek 24 jam demokrasi cacat demokrasi nusantara. Koalisi parpol pro-pemerintah, lawan politik serta olok-olok politik lainnya, efek
domino negara multipartai. Penyakit politik manalagi yang akan distandarisir,
dilegalkan, dipelihara oleh negara.
Ujar ahlinya, bersekolah agar bisa
reuni. Bilangan dasawarsa, seperempat abad
bahkan “kawin emas”, tampak mana
yang kakek-nenek secara biologis, secara yuridis, secara pédagogis, secara
ideologis maupun yang utama secara religious. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar