penyakit politik nusantara ikutan-salipan-susulan penyakit hati
Mau cetak bahasa tulis
apalagi, sudah jelas vs jelas sudah bahwa pola penyakit politik menjadi semakin kompleks.
2/20/2018 4:11 PM. Memang, sejauh ini penyakit politik dan turunannya tidak
menular, tetapi mewabah.
Dikarenakan setiap pekerja/buruh partai sudah mempunyai trade mark
maupun modus operandi. Ada perbedaan pola sesuai kasta dalam struktur
organisasi parpol.
Jadi, dapat dipastikan
begitulah faktanya, bahwasanya penyakit politik bukan penyakit individu, pribadi, perorangan manusia politik. Menjadi hak
partai politik seutuhnya, bulat penuh. Bentuk lain dari watak, karakter
dan spesifikasi sebuah partai politik. Rekam jejak ikut pesta demokrasi
menjadikan penyakit politik sebagai tetenger atau trade mark.
Degradasi lingkungan
politik tidak terlepas dari kehidupan sosial ekonomi setiap peradaban manusia
politik. Khususnya pihak yang menentukan kebijakan partai. Serakah politik
sudah melampaui ambang batas kesabaran alam. Manusia (serigala) politik dimana
pun bercokol, mampu “menentukan” kebijakan alam.
Bagaimana manusia memperagakan, mengekspresikan, mengéksploitasi
eksistensi diri yang tak lapuk dimakan “penyakit hati”.
Kian
anak bangsa pribumi nusantara berakal, punya akal, banyak akal maka akan berbanding lurus dengan kekurangan atau langka akal sehatnya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar