setinggi-tinggi kursi, jatuhnya tetap ke lubang yang sama
Bahwasanya tinggi
jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 1,50 m bila tidak disebutkan lain atau disetujui Direksi Lapangan.
hujat,
jatuh diri. Mau
memuji pihak lain – bukan lawan jenis – takut disangka khianat. Pasal atau soal pilihan ganda, ada rambu-rambu anteping ati aja nganti ngantepaké liyan. Paling aman ikuti laku amuk massa, pembunuhan karakter, basmi watak. Berbalik nista diri.
Namun lemparan dadu
politik belum selesai. Rakyat tapak tanah sudah kebal dengan kondisi margin
atau dimarginalkan.
Sejarah
membuktikan, bahwa pemimpin itu dilahirkan, dicetak oleh zaman. Kalau ada yang
sifatnya dadakan, muncul untuk tidak timbul. Namanya politik, ada kader karbitan,
kader kambuhan, kader kagetan, kader titipan, kader kesiangan, kader
jenggot.
langganan terperosok ke
lubang yang sama. Budaya antri memang
bukan milik asli bangsa pribumi nusantara.
Pribumi totok terlahir punya watak gawan bayi dan rasa sabar, menerima keadaan
dengan ikhlas tanpa keluh-kesah di atas rata-rata nasional. Urusan nikmat dunia
tak mau tengadah. Masing-masing sudah punya kontrak nasib. Garis tangan pekerja
keras beda dengan pemikir serius.
Manusia pandai jatuh
terjebak imajinasi politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar