guna multipartai, nusantara kebal konflik politik
Ciri
wanci negeri multipartai analog dengan seorang sosok ibu melahirkan dan
membesarkan anak, berapa pun jumlah sang anak. Sebaliknya, ketika
sang anak beranjak dewasa dan pergi dari rumah mengikuti pasangah hidup,
ber-rumah tangga. Masuk tahap dan status orang tua.
Orang tua sang anak, ibu
bapak, kembali ke modal awal. Kembali hidup berdua. Menikmati masa tua. Mandiri
atau berhal mc (momong cucu).
Beda pasal kejadian jika
menjadi pelanggan penyakit atau penerima aktif penyakit tua. Asusransi jiwa sehidup-semati ditanggung berdua. Makan
tabungan, kalau ada. Nostalgia berdua. Sibuk dengan acara lingkungan, kegiatan
sosial. Reuni teman sekolah, kuliah. Tidak mau merepotkan rumah tangga anak
mantunya.
Kewajiban orang tua
mencetak anak keturunan sesuai tuntutan dan tantangan zamannya. Tidak berharap
uang kembali. Ingat cuplikan lagu “kasih ibu kepada beta . . .”.
Kewajiban total negara
menghidupi parpol penguasa, tanpa berharap balas jasa, balik balas budi. Bilamana perlu hingga sampai 7 (tujuh)
turunan. Kalau perlu menguras semua. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar