Halaman

Senin, 24 April 2023

literasi pemacu pemicu anarkis kebangsaan

literasi pemacu pemicu anarkis kebangsaan 

Tataran penataran wawasan kebangsaan semakin bikin penat penyelenggara negara. Anggaran anti-gara-gara lebih bernas, masif ketimbang dana anti-huru-hara.    

Sama-sama surplus, sarat, kelebihan pemain. Pemain gaek, demi rasa hormat dipaksakan main. Peran apa saja. Bisa asal numpang nampang liwat. Seharusnya menjadi “pemain bertahan” – memang bal-balan – didapuk menjadi pemain semi-utama. Daripada ngrécoki.

Barang siapa mengikuti pedoman pengamalan gizi seimbang. Namun sengaja berencana niatan menerapkan gaya hidup sederhana. Mempraktekkan pola makan sehari sekali, cukup sudah. Patut diduga, layak dikira, pantas disangka anti petani sejahtera. Tidak mendukung sertifikasi tanah petani gurem. Tidak langsung kurang peduli manfaat infrastruktur persawahan.

Konflik internal penyelenggara negara sudah melebihi batas sabar norma berpolitik nusantara. Sesama pengguna kata nista diri, kalimat hujat vs kalimat jilat, sudah kehabisan akal sehat sejak dini. Berbaur menjadi satu dengan mengkorbankan pihak tertentu secara massal, kolosal. Terpapar paparan zona merah, membuat anomali politik mengalami pemadatan, pemapatan, perapatan sesuai dalil bagi-bagi kursi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar