efek pengganda ekonomi vs dampak politik ganda campuran
Kajian efek pengganda
ekonomi bertujuan memberikan gambaran mengenai dampak pelaksanaan program dan
atau kegiatan terhadap perputaran uang, pendapatan, dan pekerjaan di suatu
wilayah.
Efek Pengganda APBN Rendah
23 Dec 2010
http://lipi.go.id/berita/efek-pengganda-apbn-rendah-/4469
JAKARTA(SINDO) Pusat Penelitian Ekonomi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI) menilai,efek pengganda dari anggaran pendapatan dan
belanja negara (APBN) masih rendah. P2E LIPI juga menilai, tingginya
pertumbuhan ekonomi belum nasional belum
menjawab persoalan bangsa, terutama kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.
Padahal, ekonomi nasional diperkirakan masih akan terus tumbuh di masa-masa
mendatang, didasari capaian selama tahun 2010 yang positif. Dari sisi
makroekonomi, LIPI memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 mencapai 6,3
persen.
Peneliti LIPI
lainnya, Latief Adam menyoroti lemahnya efek pengganda APBN terhadap pertumbuhan
ekonomi. Berdasarkan data yang ada, setiap Rp1 yang dikeluarkan dari kas
negara, hanya mampu menggeneralisasi efek pengganda sebesar 1,16 persen. Menurut
dia, laju perekonomian yang tinggi idealnya juga diikuti efek pengganda yang
tinggi dari APBN. Seharusnya, kata dia, jika menginginkan efek pengganda yang
besar dari APBN, maka pemerintah harus jeli melihat penekanan alokasi anggaran
negara.
Pihak yang selama ini selalu
berkepentingan dengan sosok “petugas partai”. Masalah di depan mata, beban ganda berlapis tembus periode sampai jelang nusantara emas 2045.
Formulasi ikn nusantara menetukan geopolitik, daerah pilihan, otoritas politik
lokal.
Politik balas jasa, balas budi vs
politik balas dendam, walau sudah terkontrak dua periode. Belum atau kurang ngefek barblas. Strategi tirani minoritas bisa
diredam dengan menempatkan lawan tanding yang sepandan. Merangkul pesaing
menjadi mitra, tidak tabu di dunia politik. Ketimbang bagi-bagi kursi ke relawan
digital. Makan hati.
Asumsi historis, lebih pas menempatkan
kaum hawa sebagai bakalan capres. Sehingga, tinggal giring pemiih ke calon
lainnya. Skenario ini sudah teruji terbukti di negara-negara beradab. Jika yang dimaksud diposisikan selaku cawapres. Rakyat
akan melihat sosok capres. Sentimen ke-aku-an yang dominan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar