protokol adu mata, tatap muka vs bentur jidat
Tembang lawas atau pantun “dari mana datangnya cinta . .
. “. Beda dengan “main mata”.
Main kaki tidak hanya di lapangan hijau. Satu bola
diperebutkan dua kesebelasan. Pemain
berklas tidak menentukan serunya laga 2x45 menit. Status musuh bebuyutan
menentukan pasar taruhan. Jual beli skor
antar investor bola.
Pemilihan kepala desa atau sebutan semaksud, sudah
mengenal demi tujuan, segala modus, cara halal, legal dan konstitusional. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar