Halaman

Senin, 26 September 2022

daya kebatinan mbokdé mukiyo, dudu upaya kebatilan

daya kebatinan mbokdé mukiyo, dudu upaya kebatilan 

Jelas tegas bin lugas, praktek demokrasi kerakyatan di tangan ahlinya. Pola 3R berbasis masyarakat sipil, mengacu pada konsep Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).

Landasan idiil partai politik gurem sampai melek-merem sama yaitu Pancasila. Penjabaran liwat AD dan ART sesuai kebijakan pemrakrasa, pendiri. Wewenang oknum ketua umum setara dengan presiden kepala negara, kepala pemerintahan.

Idealnya, banyaknya parpol di nusantara seimbang dengan jumlah provinsi. Lebih utama sebagai parpol lokal provinsi. Martabat awal didapatkan wakil rakyat nasional yang berakar di akar rumput domisili, dibentuk perikehidupan rakyat tapak tanah,teruji alamiah selaku insan papan bawah. Masih kurang gairah, kurang darah, kurang cerah ditambah wakil daerah. Semangat otonomi daerah berwujud paket dinasti politik, pemerintah bayangan, kerajaan elit lokal, pemegang otoritas politik lokal menjadikan laga kandang bak harga liar.

Jangan salah ingat “méntal radikal kawanan penguasa, khafilah tak berlalu tetap menggonggong”.

Pasal aksi nasional pencitraan menjadi ujung tombak, lagu wajib agenda propaganda, aksi provokasi, misi promosi penguasa untuk menjaga wibawa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar