Halaman

Jumat, 16 September 2022

tolak bala 2024, mabuk kursi vs gila kursi

tolak bala 2024, mabuk kursi vs gila kursi 

Daya khayali anak bangsa pribumi nusantara melampaui batas diri. Rétorika politik yang tak tahu untung, tak tahu diri ini, hanya bukti ulang  frasa ‘gugur sebelum bertempur’. Tepatnya, untuk ikut latihan saja sudah pakai modal keringat orang lain.

Buka album kenangan, tunjuk “mèntal mukiyo 2018, mabuk jurus kursi vs jurus kursi mabuk”.  Tersimpan aman di personal laptop, date modified 3/18/2018 10:18 AM.  In sya Allah, dengan ridho-Nya semoga tahun politik 2018 tidak terjadi super mégatéga maupun multi mégatéga. Soal masih tersisa kuota pagar makan tanaman, rumput tetangga tampak lebih ranjum, bernas dan memanggil, utawa biro jasa keamanan malah menjadi biang segala biang. Itu masih dalam batas wajar.

Memang, berpolitik tidak pakai ilmu. Simak fakta, menyimak perilaku manusia politik, tak perlu pakai kacamata moral. Pelaku politik tidak harus politisi sipil, manusia politik atau alat negara. Kecuali kalau mau masuk jajaran elite partai. Minimal punya imu pengganda uang. Itu doeloe. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar