tolak bala 2024, mabuk kursi vs gila kursi
Daya khayali anak bangsa pribumi nusantara melampaui batas
diri. Rétorika politik yang tak tahu untung, tak tahu diri ini, hanya bukti
ulang frasa ‘gugur sebelum bertempur’.
Tepatnya, untuk ikut latihan saja sudah pakai modal keringat orang lain.
Buka album kenangan, tunjuk “mèntal mukiyo 2018, mabuk
jurus kursi vs jurus kursi mabuk”.
Tersimpan aman di personal laptop, date modified 3/18/2018 10:18
AM. In sya Allah, dengan ridho-Nya semoga tahun politik 2018 tidak terjadi super
mégatéga maupun multi mégatéga. Soal masih tersisa kuota pagar makan
tanaman, rumput tetangga tampak lebih ranjum, bernas dan memanggil, utawa biro
jasa keamanan malah menjadi biang segala biang. Itu masih dalam batas wajar.
Memang, berpolitik tidak pakai ilmu.
Simak fakta, menyimak perilaku manusia politik, tak perlu pakai kacamata moral.
Pelaku politik tidak harus politisi sipil, manusia politik atau alat negara.
Kecuali kalau mau masuk jajaran elite partai. Minimal punya imu pengganda uang.
Itu doeloe. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar