pentipu daya terperdaya, apa daya kini
Bukan kejadian perkara kasus sesungguhnya,
sebenarnya, senyatanya. Diangan-angankanpun
amat susah, sulit, pelik tak terperikan.
Berkat kemajuan zaman, laju peradaban malah bisa direkonstruksi
sesuai paket. Tidak jauh-jauh dari modus kompromi politik, susun produk hukum semacam
UU.
Media masa
resmi bersubsidi silang, latah tayangkan istilah “bukan tipu-tipu”, “bukan
kaleng”. Asli KW2, BS maupun sisa impor. Orang beli label, merk, logo,
lambang ketimbang kawal dan imbang. Cocok di mata, itulah yang dipilih.
Tayangan langsung
aksi geropyokan tikus di sawah. Siaran langsung OTT-KPK “tikus berdasi”. Atau sidak di
lokasi praktek terapis perempuan rangkap jabatan. Beda tipis dengan konsolidasi
partai seleksi, saring, sensor capres 2024. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar