ungkapan sekarang jadinya kapan-kapan
Target,
sasaran berkehidupan di dunia yang akan diwujudkan. Terus
berproses sejalan dengan penyesuaian
terhadap konsistensi perubahan waktu. Hukum positif apalagi hukum agama, belum berlaku
bagi sufaha (orang yang belum sempurna
akalnya). Manusia dengan komunitasnya, senantiasa
membelakangi kebenaran. Hati atau kalbu sulit mencerna hakikat kebenaran
yang tidak bisa diterima, dicapai oleh akal.
Sesungguhnya kejadian yang selalu
terjadi tanpa henti. Di luar kendali
mutu tangan dan akal manusia. Secara protokol kemanusiaan menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal.
Petunjuk-Nya berupa pemberian akal, instink (naluri) dan
kodrat alamiah untuk kelanjutan hidup ybs. Manusia mengira akan panjang umur. Namun
apakah manusia mampu mengira akan dikembalikan kepada kejadian(nya) yaitu kembali
menjadi lemah dan kurang akal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar