ambang bawah bernusantara, cacat politik vs salah antrian
Sajian menu politik,
garang ke dalam, garing keluar. Kontrol diri menjadi pasal langka. Perlu ilmu
untuk mengleola urusan perut. Bukan mempersoalkan tata cara makan dengan benar,
betul, bagus, baik. 4 sehat 5 sempurna walau
ganti gizi seimbang terlalaikan. Menu sesuai usia, jam makan atau
pekerjaan, terabaikan.
Akhirnya,
walau tak akan pernah berakhir sampai akhir zaman. Manusia sukses membuktikan diri sebagai akhi perusak bumi serta mahir tumpah
darah dengan sesama. Pakai rumusan hidup, kian kuat, kuasa, kaya berbanding
terbalik dengan daya diri.
Laju
peradaban global menjadikan anak bangsa
pribumi, sukabumi tertinggal di landasan pacu dengan rasa bangga. Banyak temannya. Seperti ketika terjadi banjir
melanda lingkungan tempat tinggalnya. Semakin banyak kawanan senasib, semangat
berani mati semakin membara. Semakin pilah pilih lawan tanding. Tentukan lokasi
yang menguntungkan. Diuntungkan lagi jika diliput langsung oleh awak media.
Bukan sebagai berita besar. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar