mlèngos, buang muka tanpa kepala
Bukan masalah, problematik adu akting
cari bakat capres 2024. Identitas ambisi politik semakin terbaca. Mulai identitas
anak cucu kronolois “réinkarnasi nasakom jiwaku”, modus mayoritas tunggal (atas kehendak rakyat bersinergi dengan atas
petunjuk bapak presiden), subversi tirani minoritas, perpanjangan tangan ideologi
global.
Skenario konflik efek biaya politik
biasanya akan berlanjut ke beberapa periode. Khususnya jika penguasa minat maju
ke periode kedua. Menyimak tren kekerasan atau konflik politik secara
sistematis 24 yang lalu. Menjadi masukan tentang metode proaktif, mitigasi
bencana politik 24 jam yad.
Pokoké menang lan éntuk kursi
(menèh).
Segitiga setan : harta, takhta,
jelita. Menjadikan anak bangsa, putera puteri asli daerah, pribumi, sanggup
melakukan apa saja untuk meraihnya, menadahnya atau saling berebut bak lomba panjat
pinang. Modus, rekayasa sampai pasal konstitusional hasil kolaborasi, kolusi,
koalisi, kong kaling kong, kompromi antara penguasa dan pengusaha menjadi daya
dorong kebatilan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar