Halaman

Senin, 12 September 2022

perjuangan hidup lelaki tulèn di telapak tangan

perjuangan hidup lelaki tulèn di telapak tangan 

Akhirnya kendaraan politik tidak hanya menggulirkan presiden kedua RI mampu mengemban amanah MPR atas kehendak rakyat. Maka daripada itu, pengusaha mendirikan bentukan partai politik bukan tanpa pamrih. Parpol yang dibentuk, ternyata tak bertaring. Dikandang asalnya saja tak bertaji. Bikin panas-adem ybs.

Di bawah tempurung reformasi, kompromi sedot WC sibuk gali lubang tutup lubang peradaban. Mematut diri agak tampak berklas. Buruk muka diimbangi dengan mulut sanggup berujar apapun. Jari tangan sigap menulis isi hati. Membuktikan kadar diri sebagai manusia buangan, sempalan. Tak merasa bersalah karena yakin diri sebagai manusia bebal. Hukum tak berlaku.

Hebatnya lagi kawan. Mental feodal yang berasas tunggal mégatéga mengatasnamakan derita rakyat akar rumput. Modal wajah merasa terzalimi, dengan gaya santai menggurita berdaya tekan ke bawah. Daya hisap dan keruk apa saja. Sekaligus mampu memanipulasi watak menampilkan moral-mental budak. Terbungkuk-bungkuk tertunduk-tunduk di hadapan investor politik multipihak. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar