edukasi diri mewujudkan adab berkedirian
Mulai kapan saja. Tidak harus terapkan metode klas kata ahlinya. Sesuai ukuran
lingkar perut pribadi maupun status statis harian. Boleh saja mengacu berbasis
nilai religiusitas. Kasat mata mulai dari
mematut diri, ukur baju dan BB.
Ekspresi wajah tampak depan. Struktur bukaan mulut, sinergi katupan bibir
atas dengan bibir bawah. Sisiran rambut memanfaatkan bentuk kepala atas serta
sisa rambut. Batasan “aku pikir aku pintar”.
Kecelakaan lalu lintas tunggal, karambol, korban tabrak lari lebih dikarenakan
rajah garis tangan pengemudi, sopir (didominasi
kaum adam) beda nasib dengan fungsi tangan emak-emak ahli kocok telur. Garis depan
membantu “perjuangan hidup” lelaki. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar