Halaman

Minggu, 25 September 2022

copras-capres menggores tembok demokrasi nusantara

copras-capres menggores tembok demokrasi nusantara 

Seni merias, menghias, memoles tembok berbasis frasa “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Beda nasib dengan pasal olah raga prestasi panjat dinding. Beda jauh  dengan lomba panjat pinang.

Padahal seni berdemokras subversi nusantara beda teori, lain pratek dengan kedaulatan rakyat. Muka tembok adu kuat, kuasa, kaya rebut kursi yang  sama.

Singkat kata. Mengapa masih ada pihak yang merasa telah berbuat banyak buat negara. Bahkan kontradiksi dari fakta sejarah perjuangan, mati kanggo negoro, ora opo-opo. Menjadi mati rebutan kursi, hal biasa, bukan nista. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar