wis rugi tur nombok, tetep ora kapok
Indonesia berkenusantaraan yakin diri sedang, masih, selalu, senantiasa, lagi, akan menjadi negara berkembang. Kesamping, ke atas atau ke segala arah. Pasal ini mempengaruhi modus, skenario, rekayasa kinerja setiap pemerintah.
Salah banyak tapi tetap satu induk adalah meninggalkan bom waktu, PR (pekerjaan rumah), bon tagihan ULN, waktu pelunasan janji politik yang sudah kedaluwarsa, wabah penyakit politik, benih bencana politik, virus petaka politik. Anjing menggonggong allihkan isu.
Rakyat tapak tanah yang terbiasa pola segitiga peras-resap-serap keringat sendiri, lebih tahan banting. Tidak cèngèng. Tidak gampang mengeluh, melenguh, berkeluh kesah, mendesah, atau pamér bégo liwat medsos. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar