wakil rakyat ngglimpang, regané dadi sak ratan
Judul olah kata bisa hanya terdiri atas atau kata, satu kalimat. Tak perlu heran kalau mirip satu kalimat utuh, sempurna. Kaidah plus punya ilmu merangkai judul. Setiap rumpun, pohon, cabang ilmu punya bahasa khas. Kamus bahasa pun tersedia.
Tembang bahasa Jawa “gundul-gundul pacul”. Lebih ke arah pembunyian. Soal nyambung, tidak dipermasalahkan. Rambut kepala dicukur habis, plontos. Artian kedua, gundul alias kepala, endas.
Kandungan atau filosofi tembang bisa kesimpulan fakta kehidupan nyata. Sebaliknya, menjadi pratanda, isyarat, simbol, asas praduga akan terjadi kejadian di luar pakem, trayek, adab. Bahasa plèsètan menjadi guyon maton, guyon parikeno. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar